Di era sekarang, anak muda dikenal sebagai generasi yang vokal, kritis, dan cepat bereaksi. Segala informasi bisa langsung jadi bahan diskusi, protes, bahkan gerakan sosial.
Tapi, di antara banyak hal yang sering dibicarakan, pelayanan publik masih jadi topik yang sering disepelekan, dianggap urusan orang tua, urusan pegawai negeri, atau urusan nanti-nanti. Padahal, disadari atau tidak, kita semua adalah penerima layanan publik.
Membuat KTP, mengurus BPJS, SIM, dan perizinan usaha kecil, bahkan akses internet dan air bersih itu semua bagian dari pelayanan negara kepada rakyatnya. Dan ketika pelayanan tidak berjalan baik, dampaknya akan kita rasakan sendiri.
Layanan Publik Itu Bukan Urusan Orang Kantoran Aja
Sistem pelayanan publik yang baik itu bukan cuma tentang antrean cepat atau formulir online.
Tapi tentang rasa percaya, bahwa pemerintah hadir dan bekerja untuk masyarakat. Kepercayaan itu bisa tumbuh jika masyarakat, khususnya anak muda, terlibat aktif.
Keterlibatan itu bisa dimulai dari hal-hal kecil:
Menyuarakan kritik yang membangun
Menyebarkan informasi yang valid
Serta memberikan apresiasi atas setiap inovasi dan perbaikan yang membawa manfaat nyata.
Pemerintah butuh suara kita karena pelayanan publik bukan sekadar program yang ditulis diatas kertas. Tetapi pengalaman nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Suara Kamu Bisa Bikin Sistem Lebih Baik
Kadang kita merasa: “Ah, kalau ngeluh doang mah percuma. Nggak bakal didenger juga.”
Tapi faktanya, pemerintah sekarang makin terbuka dengan partisipasi warga. Bahkan sudah ada platform resmi seperti SP4N-LAPOR! yang bisa diakses melalui laman www.lapor.go.id. Laman ini terhubung langsung ke berbagai instansi.
Lewat Sp4n Lapor, kamu bisa sampaikan keluhan, kritik, bahkan saran terhadap layanan publik. Platform ini jadi bagian dari pengawasan nasional yang digunakan seluruh kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Jadi bukan hanya tempat curhat, tetapi sistem yang dipantau dan ditindaklanjuti.
Jangan Diam Kalau Bisa Bantu Sebarkan
Disisi lain, banyak juga informasi penting dari pemerintah yang nggak sampai ke anak muda hanya karena jarang dibagikan atau dibicarakan.
Padahal, sekarang banyak akun resmi pemerintah yang aktif di media sosial. Mereka membuat konten informatif terkait hak layanan, SOP, bantuan, program kerja, sampai inovasi pelayanan.
Kamu bisa mulai dari hal sederhana:
Repost info valid
Share di story
Diskusi bareng teman soal isu-isu publik.
Percaya deh, satu repost bisa bantu orang lain yang sedang bingung nyari informasi.
Hal ini juga bagian dari membangun budaya transparansi. Karena ketika informasi tersebar luas, celah untuk permainan “titip-titipan” atau layanan yang nggak jujur juga makin sempit.
Anak Muda Berhak Tahu dan Boleh Tanya
Peraturan Gubernur Banten No. 23 Tahun 2021 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi Publik dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah provinsi Banten; masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan informasi publik. Termasuk soal struktur organisasi, program kerja, SOP pelayanan, anggaran, mekanisme pengaduan dan lainnya.
Informasi-informasi ini bisa diakses oleh siapa saja lewat PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi).
Mulai dari Langkah Kecil, Berdampak Besar
Bersikap aktif dalam pelayanan publik bukan berarti kamu harus turun ke jalan atau demo ke kantor pemerintahan. Tapi cukup dengan:
Menyampaikan keluhan lewat jalur resmi
Memberikan informasi yang benar dan bermanfaat
Memberi masukan saat ada layanan yang bisa ditingkatkan
Terus belajar soal hak dan kewajiban kita sebagai warga negara.
Karena kalau kita mau pelayanan publik jadi lebih baik, kita juga harus siap jadi masyarakat yang terlibat, bukan cuma penonton.
Perubahan Itu Butuh Kolaborasi
Membangun sistem yang transparan, adil, dan profesional nggak bisa dikerjakan satu pihak saja. Pemerintah bisa membuat regulasi, tapi masyarakat harus ikut mengawasi dan mendukung.
Dan anak muda punya kekuatan besar untuk itu.
Bersuara nggak harus selalu keras. Yang penting, jelas dan berdampak. Sebab, sebuah suara bisa jadi pemicu perubahan—baik dari dalam sistem maupun dari luar lewat partisipasi.
Jadi, yuk, jangan diam aja. Karena pelayanan publik yang baik, dimulai dari warga yang peduli. (ram/red)
Sumber : bantenprov.go.id